Tidak heran jika banyak yang mengatakan bahwa Yesus itu nyentrik. Selalu saja ada hal tidak
lazim yang Ia lakukan. Mementingkan satu domba yang hilang dari pada 99 yang
lain misalnya. Tidakan Yesus ini pasti ditolak mentah-mentah oleh orang
ekonomi. Bagaimana tidak, Ia melawan prinsip ekonomi! Mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan resiko seminimal mungkin, bagi Yesus ternyata
bukanlah sebuah prinsip yang harus dilakukan. Ia malah melakukan yang
sebaliknya. Ia mengambil resiko yang besar, meninggalkan 99 domba di padang
gurun dan mencari satu domba yang hilang. Sungguh besar resiko yang sebenarnya
dihadapi oleh-Nya. Meninggalkan 99 domba sama saja membiarkan srigala pemangsa
menyerang kawanan domba-Nya, atau bahkan malah membuat kawanan domba itu
tercerai berai. Namun, sebenarnya bukan nilai itu yang ingin ditampilkan lewat
perikop ini. Yesus dalam perumpaannya ini ingin menyadarkan bahwa
seburuk-buruknya kita, Ia pasti memperhatikan kita, kendati ia tahu resiko
besar telah menanti-Nya.