Kisah Om Angger

Om Angger datang untuk Anda. dapatkan renungan, sharing-sharing menarik, opini dan brita-brita dari lingkungan seputar saya

Mengenai Saya

Foto saya
Ga' rugi Kamu kenal ama aku, cowo kece dengan perut tambun yang doyan fotografi dan cinematografi(bisa-bisa kamu jadi model foto atau bintang filmku). Dulu aku sempet juga ikut seminarium Symphoni Orkestra pegang timpani, juga terdaftar sebagai dewan pendiri koran Seminari(Jendela) sebagai fotografer. Sampe sekarang masih terdaftar sebagai calon IMAM. maunya......

Liburan ini banyak film-film biosokop yg keren-keren... kadang bikin pusing mo milih yang mana...lha bagus-bagus semua... ga cuma filmnya..mau nonton dimana aja juga bingung. Di Surabaya ada banyak studio... nah critanya bukan ttg pengalaman nonton..tapi critanya ttg pristiwa nganterin Tya cari tiket Alvin the Chipmunks... Tya ngajakin nonton di Galaxi. Gila!! padahal aku baru aja sampai dari cari tiket Sang Pemimpi di Royal.... untung yang minta tya..coba yg lain..ga bakalan!! wkwkwk

Oke langsung ke TKP... Galaxi Mall SBY:
kami berdua jalan dg perasaan ga enak... bayangkan aja, Frater jalan berdua saja ma seorang gadis... gimna klo tiba-tiba ketemu umat atau org yang kenal... "lho frater sama sapa??" wadduuuhhh...kan jadi ga enak... Si Tya ga enak, aku juga bakal kalang kabut.... hhiiyyaaakakakak... akhirnya kadang jalannya deketan..kadang juga ngejauh... tapi ttp jalannya ga tenang... mata kami berdua selalu was-was dan hati-hati... kalo tiba2 ada org yg kenal kami..kami lgs jalan menjauh...wkwkwk sumpah kaya artis-artis yang selalu menghidar dari infoteiment... kaya artis-artis yang ga ingin diketahui hubungannya dengan kekasihnya...wkwkwkw

Tetap dg perasaan tidak nyaman kmi berudua jalan... perjalanan ke Studio Galaksi lancar... tidak ada kamera dan pandagan yg berarti yg mengintai kami... pesen tiket.... dan keluar dg tergesa-gesa dari studio... tapi apa daya...perut kami lapar... mmg rencananya pesen tiket lgs pulang... ya namanya juga selebritis..kami ttp takut klo ada yg tahu kami jalan bareng...wkwkwk

nah ketegangan mulai di sini.... waktu kami pesen makanan... aku mau nunjukkn sesuatu bwat tya... aku pegang pundaknya...dg posisi membisiki... deket bgt... eghh tiba-tiba ada yg jiwit perutku... "hayyooo...frater!!" wauauawuawuaakkakaka..... mati aku... mati aku... Ternyata Reinaldo pelakunya... dia anak mudika HKY yang dulu sama-sama dampingi Liburan ceria Juli Lalu.... kejadian waktu itu begitu cepat...tya liat aku dan langsung kami ambil posisi kalang kabut... tya lgs pergi entah kemana... aku juga lgs kabur sambil ngajak omong reinaldo... pura-pura tidak terjadi apa...sok cool...padahal kalang kabut!!...aduh..mati aku!! apa lagi nanti org bilang...

setelah semua keadaan terkendali, mksudnya si reindaldo udah pergi..dan tya juga udah balik..baru aku cerita ke Tya siapakah reinaldo itu...wkwkwk Gila...bener-bener kaya artis... kabur sana-sini...menghindar dari kejaran umat dan wartawan,....wkwkwkw pengalman keren, bikin kalang kabut ttp ttp seru!!

POSTING BLOG TERAKHIR TTG 3 GADIS. 4 FRATER. 1 MALAM, 1 KAMAR MERUPAKAN FIKSI BELAKA... DAN SAYA RASA ITU GA PENTING UNTUK DITAMPILIN... POSTING ITU UDAH SAYA HAPUS... MAAF BILA POSTING TERSEBUT PERNAH MENGGANGGU ANDA....



SALAM BERKAT DAN DOA
Fr. Angger

Tulisan ini saya buat sebagai bentuk apresiasi saya terhadap UFO 2009 dan tanggung jawab saya sebagai peserta utusan dari Keuskupan Surabaya. Saya diminta secara khusus oleh fr. Heri selaku PemRed Salus yang baru (eetthh..sangar) untuk berbagi pengalaman iman dan refleksi. Permintaan itu dilayangkan lewat Chating pada tanggal 3 September 2009 saat saya sedang mengupdate segala informasi tentang UFO 2010.

 

Loe-loe teh kanca rika rek![1]

Saya sungguh merasa sangat bahagia dan bangga bisa terlibat dalam UFO 2009. Bagi saya pengalaman ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan penuh makna. Pengalaman selama kurang lebih 6 hari bagi saya tak akan pernah terbayar oleh jutaan rupiah sekalipun. Kalau boleh sedikit meniru untaian kata-kata di Mazmur, saya akan mengidungkan “lebih baik 1 hari ikut UFO dari pada seribu hari di tempat lain!�. Apakah kata-kata itu berlebihan? Saya rasa tidak!  Ada bersama puluhan teman satu panggilan yang bersama-sama sedang mencoba menjalani tawaran Tuhan untuk menjawab panggilan-Nya, ialah alasannya. Sebenarnya situasinya tidak jauh berbeda dengan situasi di Seminari Tinggi Interdiocesan Beato Giovanni XXIII Malang, Jawa Timur, tempat saya tinggal. Puluhan frater dari berbagai keuskupan (Surabaya, Malang, dan seluruh keuskupan Regio Kalimantan) hidup bersama, berdoa, belajar dan mengembangkan panggilan dalam satu atap. Permasalahhnya bukan hanya karena saya mendapatkan teman-teman baru. Bagaimana tidak, hampir 50 % dari peserta UFO sudah saya kenal jauh sebelum UFO 2009.

Lalu apa sebenarnya yang istimewa dari UFO 2009? Nah pertanyaan inilah yang membuat saya bingung. Di satu sisi rasa-rasanya biasa saja. Namun, di sisi lain terasa sangat istimewa. Kendati demikian, tidak mungkin saya mengungkapkan dua hal yang berbeda pada saat yang bersamaan dari sudut pandang yang sama pula, tidak sesuai dengan prinsip Non-kontradiksi dalam istilah Logika. Inilah yang dinamakan Undefineted moments. Pengalaman yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Semua ini masalah rasa. Rasa hanya bisa dirasakan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dapatkah anda mendefinisikan rasa coklat? Jika anda mengatakan coklat itu manis, lalu apa bedanya dengan gula pasir, gula jawa dan tebu? Coklat, ya coklat tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jika ingin tau rasanya coklat rasakan sendiri coklat itu. Nah, ingin tau gimana rasanya UFO? Rasakan sendiri kedasyatannya! Sungguh sama sekali tidak ada keluhan dan ungkapan rasa sesal yang sempat keluar dari dalam hati saya. Semua rangkaian acara UFO 2009 dapat saya rangkum lewat kata-kata Beato Giovanni XXIII “laetitia fillia dei!� Kegembiraan anak-anak Allah. Kegembiraan itulah yang jelas terpancar dari UFO 2009. Bagaimana kami disambut dengan senyuman, bergulat dengan tawa setiap hari (bahkan saya sempat merasakan bagaimana ditertawakan di hari ulang tahun saya), selain itu tak lupa kami selalu berusaha membalas cinta setiap saat dari dan untuk orang-orang disekitar kami.

Bukan hanya pengalaman ekistensial

Dua kata yang kerap kali didengungkan oleh rekan-rekan frater yang lain ialah €œPengalaman Eksistensial€�. Saya sempat bertanya apakah ini yang ingin dikejar dari UFO 2009? Apakah Pengalaman Eksistensial inilah yang menjadi Roh seluruh rangkaian acara enam hari ini? Saya rasa terlalu miskin kalau hanya pengalaman eksistensial yang didengungkan selama UFO 2009. Saya pribadi menemukan bahwa selain pengalaman Eksistensial terdapat pengalaman Iman. Pengalaman iman ini saya rasa juga cukup mendominasi jalannya seluruh rangkaian acara tersebut. Pengalaman iman itu muncul akibat stimulus yang saya terima dari lingkungan di luar diri saya. Stimulus tersebut kemudian masuk dan menggetarkan dinding-dinding batin refleksi saya. Dari sanalah saya bisa semakin merasakan hidup iman yang baru. Coba perhatikan cuplikan dialog, yang samapi saat ini masih terekam dalam benak saya. Dialog antara saya dan seorang petani Tua:

Saya  : Pak, kalau misalnya bapak dapet kesempatan milih kerja, Bapak mau kerja apa?

Petani tua : wah, kalau saya tetap milih tani ter. karena kalau mau kerja yang lain butuh modal yang besar. Gusti Allah sudah memberi saya bakat tani dan alam untuk saya olah. Pemberian-nya itu sudah Ia siapkan jauh sebelum saya lahir. Bakat tani dan lahan ini sudah turun temurun sejak simbah-simbah saya ada. Semuanya turun menurun. Tuhan sudah memberi kita tinggal mengoptimalkan. Kula mung nrimo...

Saya : tapi dari hasil tani saja apa cukup pak?

Petani tua : Ya jelas tidak cukup frater! Pemasukan itu tidak tetap. Pengeluaran juga ga tetap bisa Rp. 100.000,- untuk 1 hari kadang juga ga ada pengeluaran. Kalau bicara pemasukan dan pengeluaran itu ga pasti. Hanya satu yang pasti! Pasti kurang itu aja...

Saya : koq bapak tidak kelihatan sedih?

Petani Tua : untuk apa sedih frater? Apa kalau kita sedih lalu itu bisa membuat kita kaya raya? Dari pada sedih mending digunakan utnuk nyambut gawe. Sapa ngerti malah untung...

Dialog singkat di atas tidak hanya membawa saya pada sebuah pengalaman eksistensial semata. Dialog di atas justru membawa saya pada sebuah pengalaman iman. Satu hal sederhana yang secara langsung menampar diriku dengan kata-kata “sudahkah engkau bersyukur?�. Hal sederhana yang mengingatkanku pada pelajar filsafat di kelas bahwa segala actus memiliki potensi, dan potensi itulah yang harus dikembangkan. Saya bukanlah sebuah actus purus (actus murni) yang sudah sempurna sehingga tidak perlu mengembangkan potensi-potensi. Hal sederhana yang juga mengajak saya untuk memikirkan segala tindakkan saya, mengajak untuk tidak hanya berhenti pada gembira atau sedih. Ambil saja contoh, apakah dengan merasa sedih atas prestasi saya yang menurun, akan membuat Prestasi saya langsung berubah menjadi luar biasa? Belajar dari pengalaman petani di atas, saya rasa, bergulat dengan kesedihan itu tidak perlu. Hanya diperlukan usaha lebih giat untuk mendapat prestasi yang luar biasa. Ya, hanya berusaha bukan bersedih!

 

Trima Kasih UFO...

UFO 2009 lalu adalah UFO pertama dalam hidup saya, semoga juga bukan UFO terkakhir untuk saya. Bagi saya UFO merupakan sarana belajar yang mengasyikkan. Saya belajar banyak dari UFO 2009. Andaikan ada peserta yang merasa tidak mendapatkan pelajaran apapun dari UFO 2009, hal tersebut semata-mata karena pribadi tersebut tidak pernah mau belajar! Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang turut mensukseskan UFO 2009, seluruh keluarga besar Keuskupan Agung Semarang secara umum dan kepada seluruh masyrakat dan umat di Paroki Sumber selaku tuan rumah, para frater Seminari Tinggi Kenthungan selaku panitia, para peserta UFO 2009 dari berbagai keuskupan di Jawa, kepada Tim E-GSPI dan Tuk Mancur dan keluarga-keluarga yang telah banyak mengajari dan mendampingi kami. Kami sangat bersyukur pernah bertemu Anda sekalian. Terus terang kami tidak terima atas perlakuan baik Anda sekalian selama UFO 2009. Tunggu pembalasan kami pada UFO 2010 di Surabaya!


[1] Kalian semua teman saya! (diambil dari percampuran bahasa budaya anak jakarta, jawa barat, purwokerto, DIY, dan Jawa Timur)


Edan...Koq isa ya mbah Surip bikin Heboh Indonesia?? liaten ae ta... baru beberapa bulan jadi selebritis ae pas mati udha kaya legenda musik Indonesia. Se coba sekarang bandingno mbek artis-artis sing udah lama malang melintang ndek TV. Timbul, Basuki, atau sapa ae lah... nek pas mereka mati lho cuma diliput ndek infotaiment sukur sukur isa masuk liputan 6 SCTV apa Seputar Indonesia RCTI. Nah Mbah Surip tu lo... sapa se? ngaku Master Kimia (S2 Kimia), pernah kerja ndek Amerika, malah ada yg bilang punya gelar S1 Filsafat...edan..lak podo mbek aku nanti'e? mbalek soal matine mbah surip... sing layat lho uakeh... sing gendheng maneh...SBY lho mengucapkan bela sungkawa secara resmi... po ga gendeng ta?? paling nek ada keluarga pahlawan...atau keluargane mentri ae wes..ga usah adoh2... mosok tau SBY secara resmi di depan umum mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya...edan..mbah surip mmg edan... lebih edan lagi kita karena mau ketularan edan mbah surip...

Ga cuma itu ae...duite lho baru berapa bulan dadi selebritis duite miliyard'an rupiah...Jancok..duit thok ta iku? edan... koq isa ya? ketok'e enak bgt...tapi sakno pek..matine cepet... ojo-ojo iki jenenge tumbal...tapi mosok mbah surip dadi tumbal awak'e dewe...lak goblok men...tapi jenenge ae Surip mosok ga goblok...delok'en ae ta...nek di takoni kadang ga nyambung...sing penting nguyu...aarrrggghhhh....aargghh....

serius pek, aku isih bingung ambek iki kabeh... sing tak percoyo mek Mbah surip iku doyan Rokok'an mbek ngombe Kopi... Lha iki podo mbek aku..iki sing senengi... nek ndhek pesbuk biasane tulisane "Angger like this!" ngono'a re...

Rek...wes ta nek ngomongno mbah surip iku ga entek-entek...wong'e lho wes mati...gak-gak nek isa urip eneh... kecuali nek mbok omongno terus ujuk-ujuk mbah surip isa urip neh..lha nek ngono critone bedo rek... Mbah wes yo! Ati ndek kono...ojo macem2 lho...Kopi mbek Rokok'e ojok mbok entekno mbah...aku ke' ono po'o...yo mbah yo...gawek no kopi yo!




TEGAKKAN HAK PEMKOT SURABAYA


1. Pengantar

Satu minggu terakhir terakhir ini, saya mengikuti perkembangan berita di harian JAWA POS dan SURYA terkait tentang penggusuran bangunan liar di sejumlah tempat di Surabaya. Bagi saya liputan ini sangat menarik, karena selain saya merupakan orang Surabaya asli yang secara empiris mengenal daerah yang digusur tersebut, saya juga memiliki keprihatian akan masalah tata kota serta kesejahteraan masyarakat kecil di Surabaya. Adanya penggusuran bangunan liar tersebut sampai kini banyak menuai komentar dari berbagai pihak baik yang pro maupun yang kontra. Berangkat dari itu semua, dalam opini sederhana ini saya ingin mencoba mengulas permasalahan penggusuran tersebut dalam kaitannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

2. Latar Belakang Masalah

Pengusuran ini sebenarnya bukan hal baru dan pastinya bukan sesuatu yang mendadak dilakukan oleh Pemerintah Kota (PEMKOT) Surabaya lewat SatPol PP. Sebelumnya telah berulang kali diadakan usaha untuk membersihkan beberapa daerah yang dirasa merusak tata kota. Sayang usaha itu bertepuk sebelah tangan. Warga yang akan digusur menolak keras penggusuran rumah mereka. Beberapa upaya penggusuran sebelumnya juga menuai protes bahkan konflik antara SatPol PP dan warga setempat. Hingga akhirnya keputusan PEMKOT Surabaya sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat lagi, Senin(4/5) penggusuran itu berhasil terlaksana kendati banyak mendapat kecaman dan protes keras. Segala kecaman dan protes tersebut tidak hanya berhenti pada saat penggusuran saja tapi masih berlangsung sampai opini ini diturunkan. Di satu sisi memang PEMKOT memang menuai protes tapi di sisi lain PEMKOT layak mendapat pujian atas ketegasannya dalam penataan kota Surabaya.

Banyak pihak yang kontra dengan penggusuran mengangkat isu HAM yang telah serta merta dilanggar oleh PEMKOT dalam hal ini SatPol PP. Isu HAM diangkat menyinggung kesejahteraan masyarakat yang telah dirampas oleh PEMKOT. Mereka berangkat dari UU HAM tahun 1999 pasal 27 ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah Negara Republik Indonesia” serta pasal 40 “setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan layak.” Memang bila dilihat sekilas apa yang telah dilakukan PEMKOT Surabaya merupakan tindakan anarkis yang merebut tanah yang “diakui” sebagai milik pribadi. Mungkin bagi warga yang digusur, tempat tinggal mereka merupakan aset berharga bagi mereka. Di lingkungan itulah mereka lahir, besar, tinggal dan hidup selama ini. Hidup mereka yang bertahun-tahun hancur karena serangan beberapa jam dari alat-alat berat milik SatPol PP. Kejam bukan? Pasti kejam. Tidak bisa ditolerir bahwa memang tindakan itu dianggap melanggar HAM. Tak heran bila banyak pihak yang sampai hari ini mengecam tindakan tersebut. PEMKOT yang seharusnya menjadi sarana pewujudnyataan kesejahteraan segala lapisan masyarakat malah merenggut dengan kasar HAM masyarakatnya.

3. Pendapat Pribadi

Fenomena kecaman yang diterima oleh PEMKOT Surabaya, sampai saat ini masih mendominasi pemberitaan di sejumlah media massa, mengalahkan suara dukungan atas ketegasan PEMKOT Surabaya. Saya sendiri berada pada pihak yang masih minoritas ini. Ya, saya mendukung segala tindakan tegas PEMKOT Surabaya. Dukungan saya ini bukan merupakan dukungan asal. Setidaknya ada beberapa point yang membuat saya akhirnya menilai bahwa tindakan ini dapat dibenarkan. Lepas dari tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu SatPol PP, saya memberi apresiasi atas penggusuran bangunan liar di sejumlah daerah di Surabaya. Menurut saya tidakan PEMKOT sangatlah tepat mengingat PEMKOT terlebih dahulu telah direbut haknya oleh warga. Berbeda dengan para penentang PEMKOT dengan getol menghembuskan isu pelanggaran HAM, saya rasa isu itu hanya memperbesar masalah dengan tujuan menarik simpati dari banyak pihak agar reputasi SatPol PP semakin jeblok! Padahal bila kita tela’ah lebih dalam, sebenarnya jauh sebelum pristiwa penggusuran ini justru PEMKOT yang lebih dahulu direbut haknya. Daerah-daerah yang terkena penggusuran merupakan lahan milik negara dalam hal ini PEMKOT. Lahan tersebut sedianya digunakan sebagai lahan bebas bangunan atau sebagai jalur hijau. Perencanaan itu bukan dibuat-buat tapi sudah ada dalam draft perancangan tata kota Surabaya. Sayangnya perancangan tata kota tersebut bertahun-tahun dibiarkan begitu saja, tanpa ada tindakan tegas dari PEMKOT. Hal itu mengakibatkan semakin banyak warga yang tinggal di daerah yang sebenarnya lahan bebas bangunan. Mereka beranak-pinak, membangun keluarga hingga akhirnya mengklaim tanah itu milik keluarganya. Padahal, sekali lagi, lahan itu sejak awal, dalam perencanaan tata kota, merupakan lahan bebas bangunan yang digunakan sebagai jalur hijau. Hak kepemilikan PEMKOT telah dirampas oleh warga. Intinya penggusuran tersebut merupakan reaksi atas aksi dari warga yang telah merebut Hak milik PEMKOT.

Saya rasa, tindakan yang dilakukan oleh PEMKOT sebenarnya jauh lebih menguntungkan warga yang digusur. Bagaimana tidak? PEMKOT telah menyediakan fasilitas rumah susun di daerah Penjaringan Sari sebagai tempat tinggal mereka. Tempat tinggal mereka itu lebih layak bagi mereka dan pastinya tidak merusak tata kota. Hal ini sesuai dengan UU HAM Pasal 41 ay.1 bahwa “setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup layak serta untuk perkembangan pribadinya secara utuh.” Selain itu apa yang dilakukan oleh PEMKOT telah sesuai dengan kaidah UU HAM Pasal 37 ay. 1 “Pencabutan hak milik atas suatu benda demi kepentingan umum hanya diperbolehkan dengan mengganti kerugian yang wajar dan segera serta pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” serta UU HAM Pasal 37 Ay.2 “Apabila sesuatu benda berdasarkan ketentuan hukum demi kepentingan umum harus dimusnahkan atau tidak diberdayakan baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu maka hal itu dilakukan dengan mengganti kerugian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kecuali ditentukan lain.”

Akhir kata, hidup PEMKOT Surabaya, teruskan perjuanganmu untuk menegakkan tata kota Surabaya! Jadikan Surabaya sebagai kota yang indah dan Nyaman Bagi siapa saja. Aku wargamu selalu setia mendukungmu!




Teks yang kali ini aku renungkan merupakan teks yang amat sangat familiar. Namun, aku yakin banyak makna yang ada di dalamnya. Saat merenungkan teks ini, aku membawanya pada situasi hidup di seminari. Aku membayangkan ada dua kelompok frater di seminari ini. Pertama, kelompok frater bungsu ialah mereka yang taat pada peraturan seminari. Kelompok kedua ialah kelompok frater sulung yang tidak taat pada peraturan seminari.
Pada saat merenungkan teks ini, aku perlahan-lahan dibawa untuk merasakan apa yang dirasakan oleh kelompok si bungsu. Aku merasakan bagaimana rasa tidak suka dan sakit hati saat kelompok si bungsu yang tidak taat di seminari namun masih bisa hidup di seminari. Sebenarnya mereka bukan saja tidak taat, mereka bahkan memang sudah tidak ingin jadi imam, namun sekali lagi, mereka tetap bisa tinggal di seminari. Segala tindakan mereka di seminari aku pandang sebagai usaha untuk bertahan hidup, maksudnya agar bisa makan tiga kali, dan mendapat tempat istirahat yang nyaman. Pertanyaan besar muncul di batinku “mengapa mereka masih saja dibiarkan hidup di seminari?”
Namun, saat aku renung-renungkan lagi aku di bawa pada sebuah kesadaran bahwa aku juga sebenarnya berada di kelompok frater bungsu. Banyak tindakkanku yang sebenarnya merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan seminari. Namun, kenapa aku masih diijinkan tinggal di sini? Tapi memang kelompok frater bungsu ini benar-benar menjadi batu sandungan bagi kelompok frater sulung. Aku membayangkan (dan memang aku mengalami dalam relitas) bahwa muncul pikiran dari kelompok sulung “Ngapain juga aku harus taat pada aturan seminari, tokh mereka yang tidak taat pada peraturan seminari mendapat hak yang sama dengan aku, yang (lebih) taat! Mereka bisa makan tiga kali sehari serta mendapat tempat tinggal yang nyaman. Tidak ada bedanya bukan? Bahkan mereka lebih hidup enak dengan HP, teman-teman cewe yang banyak, tidak ada beban kendati sering tidak ikut misa dan kegiatan komunitas dan segala bentuk kenikmatan yang lain (kendati tidak sesuai dengan cara hidup komunitas seminari). Lebih baik aku hidup seperti kelompok bungsu. Ya, mereka masih boleh diijinkan hidup di seminari ini.”
Pada permenungan lain aku menemukan jawaban mengapa mereka diijinkan tinggal di seminari ialah bahwa Bapa (dalam hal ini Staff atau Allah Bapa) ingin melihat adanya perubahan dari kelompok frater bungsu. Bapa ingin bahwa si bungsu berubah saat masih frater dan akhirnya bisa kembali menjadi frater yang taat, menjadi frater kelompok sulung. Sebab apa artinya jika perubahan mereka menjadi baik terjadi saat mereka tidak lagi ada di seminari. Perubahan itu lepas dari waktu. Sebab Bapa selalu setia dan menanti si Bungsu kembali ke jalan yang benar. Bagi aku sendiri, akupun sadar bahwa aku harus kembali pada Bapa, karena ia telah menanti kedatanganku.

Dalam injil banyak dikisahkan ttg pristiwa di mana Yesus menunjukan kuasanya sebagai anak Allah. Kuasa tersebut nampak dari beberapa peristiwa misalnya, Yesus menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan mukjizat-mukjizat lainnya. Sayangnya, hampir semua mukjizat tersebut tidak disukai oleh petinggi-petinggi agama di Yahudi. Ini yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa orang berbuat baik malah dilarang, dibenci, hingga akhirnya diftnah dan menjadi musuh publik? Apa mungkin para petinggi tersebut takut otoritasnya tersaingi Yesus? Pertanyaan ini yang terus menerus saya dengung-dengungkan dalam renungan kali itu.
Beberapa pristiwa menakjubkan tersebut memang terjadi saat hari Sabat. Hari yang dianggap orang Yahudi sebagai hari yang kudus, dimana Tuhan bersitirahat setelah 6 hari melakukan karya penciptaan. Hari Sabat, bagi orang Yahudi, menjadi waktu yang tepat untuk menguduskan satu hari bagi Tuhan. Pada hari itu, orang Yahudi tidak mengijinkan setiap warganya untuk berkativitas selain untuk memuji Tuhan. Saya rasa inilah titik tolak dimana orang Yahudi tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh Yesus. Mungkin memang ada rasa ketakutan dari para petinggi Yahudi bila otoritas mereka disaingi oleh Yesus. Namun, saya rasa lebih tepat bahwa mereka terlalu kolot untuk mempertahankan adat. Mereka lupa akan tujuan hari Sabat yang sebenarnya digunakan sebagai waktu yang tepat untuk memuji Allah. Lihat, bukankah dengan melakukan mukjizat-mukjizat tersebut nama Tuhan justru semakin dimuliakan. Karena apa? Karena Yesus melakukan itu semua dalam nama Allah.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul ialah kenapa juga Yesus melakukannya pada hari Sabat, padahal Yesus mengerti akan hukum yang berlaku? Untuk pertanyaan ini saya rasa Yesus ingin mengubah image orang Yahudi tentang hari Sabat. Bahwa Tuhan hanya berkerja pada hari pertama sampai keenam saja bagi Yesus ialah pemikiran yang merendahkan Allah. Saya pun merasa paradigma tersebut memperlihatkan Tuhan yang lemah. Padahal Tuhan itu Mahakuasa. Nah, dengan melakukan mukjizat pada hari Sabat, Yesus ingin membuktikan bahwa sebenarnya Tuhan tidak beristirahat pada hari ketujuh. Mukjizat pada hari Sabat sebenarnya menjadi bukti nyata bahwa Tuhan tidak pernah sekali-kali berhenti berkerja sekalipun pada hari ketujuh, hari Sabat.
Sebenarnya konflik antara petinggi agama dan pribadi-pribadi yang memiliki kemampuan lebih tersebut tidak hanya terjadi pada jaman Yesus saja. Sekarang inipun banyak terjadi dimana para petinggi gereja katolik menolak gerakan-gerakan tertentu, antara lain gerakan karismatik. Memang konflik yang terjadi tersebut tidak bisa disamaratakan. Namun, saya rasa konflik yang terjadi sekarang ini memiliki pola yang sama dengan yang terjadi dengan jaman Yesus. Petinggi gereja versus pribadi atau gerakan tertentu. Saya perbedaan mendasar antara konflik jaman Yesus dan jaman ini ialah inti konfliknya. Pada jaman ini beberapa petinggi gereja menolak adanya gerakan karismatik ialah bukan karena mereka tidak lagi beriman akan Allah. Mungkin inti konflik tersebut ialah bahwa otoritas gereja tidak setuju dengan gerakan karismatik yang terkesan ingin menunjukan karya atau kehadiran Tuhan lewat suatu hal yang luar biasa, seperti bahasa roh, kuasa penyembuhan, dll. Bagi gereja sebenarnya Tuhan juga hadir lewat hal-hal yang biasa saja. Lihat saja nabi Elia yang merasakan Tuhan dalam angin sepoi-sepoi basah, dan bukan dalam angin badai. Mungkin saya rasa, Gereja tidak ingin umatnya hanya percaya bahwa Tuhan hadir dalam tindakan-tindakan besar. Ditakutkan banyak umat yang mungkin tidak atau belum mengalami pristiwa itu malah justru tidak percaya pada Tuhan atau bahkan merasa bahwa dirinya tidak dikasihi Tuhan.
Bila memang benar hal itu yang ingin diperjuangkan gereja, saya sangat setuju dan mendukung. Dan berharap memang gereja memperjuangkan hal itu. Saya yakin, percaya dan mengimani bahwa Tuhan juga berkarya dalam hal-hal kecil. Tuhan tidak hanya berkarya pada orang-orang yang bisa bernubuat, pada orang-orang yang mendapat karunia bahasa roh, atau pada orang-orang yang memiliki kuasa penyembuhan. Iman saya meyakini bahwa Tuhan terus berkaya dalam dunia ini secara umum dan dalam diri setiap manusia secara khusus, juga termasuk dalam diri saya. Kadang saya kerap kali lebih percaya pada Tuhan lewat hal-hal besar, misalnya sentuhan rohani berdoa sampai menangis, tersentuh oleh pristiwa-pristiwa tertentu, rindu akan jamahan tuhan, ingin melihat mukjizat, dll. Padahal banyak mukjizat yang saya alami setiap hari. Mukjizat-mujizat kecil itu tidak saya sadari. Hanya dengan bernafas saya bisa bertahan hidup. Saya bisa hidup di dunia ini sampai saat ini sebenarnya merupakan mukjizat terbesar dalam sejarah hidupku. Terlalu banyak mukjizat-mujizat kecil yang aku alami seperti angin sepoi-sepoi basah tanpa aku sadari. Oleh karena itu aku kembali terdorong utnuk berdoa agar aku mampu merasakan Kristus yang hadir sebagai mukjizat dalam hari-hariku secara biasa dan sederhana. Tuhan dengarkanlah doaku. Amin


Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya. Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda. Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi … biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, “Ayo, kayuh terus pedalnya!” Kadang Aku takut, khawatir dan bertanya, “Aku mau dibawa ke mana?” Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya... Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, “AKU TAKUT !” Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku. Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan … orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan … perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami. Kemudian, Yesus berkata, “Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; Jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita.” Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan. Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh … menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus. Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata … “Mengayuhlah terus, Aku bersamamu.”

Jiangkrriikk....

mungkin satu kata ini sangat tepat untuk mewakili hari-hariku ini. pasti anda bertanya mengapa? ada apa? bagaimana? Wooww..jika benar anda bertanya demikian..berarti Anda mmg luar biasa... pertanyaan anda tersebut pertanyaan mendasar dan sangat filosofis... nah demi menjawab kerinduan Anda saya akan menjawabnya...

Sumpah..hari-hari ini terasa sangat menyebalkan..tidak..tidak...bukan menyebalkan..tapi menyebalkan sekali... banyak faktor yang menyebabkan itu terjadi.
1. sekarang ini lagi musimnya UTS! UTS Pengantar Kitab Suci Perjanjian Baru sudah lewat... tapi setelah itu... wow...banyak yang mengantri... berduyun-duyn seperti pasiennya Ponari Si Dukun Cilik.... Ada Pengantar Teologi, Kosmologi, Epistimologi... belum lagi Paper-Paper untuk UTS... ada Teologi Fundamental, Sosiologi, Filsafat Nusantara....wwwooooww....mantap...rasanya aku harus mencari toko yang menjual Otak Exsternal...

2. wwuuahhh...di saat-saat genting seperti ini..rasanya laptop merupakan lahan untuk pelarian yang paling tepat! Namun, apa yang terjadi? Laptop ini terserang Virus... Memanga ga terlalu berbahaya... tapi yang bikin jengkel itu karena antivirusnya yang ga berfungsi... andai saja anti virus itu berfungsi... nah masalah muncul lagi saat mau update antivirus tenryata semua link ke situs itu terputus... mungkin ada yang ngehack... Mcafee, AVG... ternyata tidak bisa di akses dengan baik... semua antivir ga bisa di update...hhuuaaaahhhh...

3.sumpah saat ini aku sedang terkena syndrom berbahaya... namanya HSS... Home Sick Syndrom..aku kagen rumah..hhuuaaa....mama...papa...koenyil.... aq pengen pulang....

4. ada lagi yang bikin kata2 jjuaannggkkrrrikk..bermakna.... Heaterku....pemanas air yang aku beli dengan uang 50rb..lenyab begitu saja... tanapa kabar..tanpa pesan..udah hampir 1 bulan... pulanglah heaterku... aku butuh kehadiranmu dimasa ujian seperti ini...

kira 4 alasan tersebut sudah cukup membuatku jengkel... kendati banyak alasan lain yang mendukungku untuk misuh-misuh ria saat ini... semoga ini cepat berlalu..





Minggu pagi 8 maret... tiba perut saya sakit ...bukan karena sambal, bukan karena salah makan..ini semua karena melihat iklan diri para caleg...

Caleg artis
Terpilihnya Arnold Swasieneger menjadi gubernur suatu negara bagian di Amerika Serikat secara tidak langsung mempengaruhi iklim politik di Indonesia. Arnold Swasieneger, si rambo itu menjadi inspirasi bagi sejumlah artis di indonesia. Pribadi Arnold beberapa kali dikutip oleh sejumlah artis yang memasuki dunia politik. Fenomena artis di kancah politik Indonesia di warnai oleh pribadi-pribadi seperti Rano Karno, Dede Yusuf (keduanya terbilang berhasil karena mampu memenangkan Pilkada), Saiful Jamil, Shanas Haque, Adjie Masaid, Agelina Sondakh, dll. Sebenarnya ada apa dibalik fenomena ini? Berikut beberapa alasan mengapa beberapa artis tersebut berani masuk dalam kancah politik:

1.Artis-artis yang mencalonkan diri sebagian besar merupakan artis-artis era 90-an. Lihat saja Rano Karno yang melejit lewat Si Doel Anak Sekolahan, Dede Yusuf dalam Deru Debu. Dua artis tersebut melejit lewat debutnya dalam dunia peran pada tahun 1990. Yang ingin dikatakan fakta tersebut ialah bahwa jaman kejayaan mereka ada pada tahun 1990 sedangakan tahun 2000-an bukan lagi jaman kejayaan mereka sebagai artis. Saya rasa fakta tersebut semakin kuat dengan tidak adanya wajah mereka dilayar kaca pada tahun 2000-an. Intinya di tahun 2000-an mereka telah redup. Sekarang mari kita bandingkan! Rano Karno, Dede Yusuf, Saiful Jamil, Shanas Haque, Adjie Masaid, Agelina Sondakh, merupakan sederetan nama yang jarang terdengar di era 2000-an. Nama mereka kalah dengan artis-artis baru seperti Cinta Laura, Luna Maya, Olga Saputra, Ruben Onsu serta sederetan artis lain yang sedang masyur di era 2000-an. Intinya para artis yang masuk kedalam kancah politik adalah mereka yang kalah pamor dan ingin mendapatkan kembali pamornya seperti jaman kejayaan mereka dahulu.

2.Dengan redupnya pamor mereka sudah dapat dipastikan bahwa pemasukan mereka juga berkurang. Oleh karena itu menjadi wakil rakyat atau p


ejabat pemeritahan daerah menjadi pilihan mereka. Pilihan mereka sebagai wakil rakyat bukan berasal dari kesadaran mereka akan potensi diri tapi justru berangkat dari obsesi yang tidak sehat, jabatan, penghormatan dan materi. Bila mereka mengatakan bahwa mereka ingin menjadi wakil rakyat karena mereka punya keprihatinan, saya rasa tidak hanya mereka yang memiliki keprihatinan terhadap bangsa. Saya yakin keprihatinan yang sama juga dirasakan dan dimiliki oleh tukang becak, pemulung, serta orang-orang yang kecil, lemah miskin dan tersingkir lainnya. Sekali lagi keinginan, atau lebih tepat obsesi, mereka menjadi wakil rakyat bukan berangkat dari prestasi atau keprihatinan melainkan dari rasa haus akan jabatan, penghormatan dan materi yang bakal mereka dapatkan dari obsesi tersebut.

3.Mereka berani maju karena mereka punya penggemar. Seseorang yang berani mencalonkan diri pastinya memiliki modal. Modal disini tidka hanya modal dalam bentuk materi, karena itu pasti! Modal yang lain yang tidak kalah penting ialah dukungan. Para artis tua yang melejit beberapa tahun yang lalu tersebut sudah kita ketahui bahwa mereka punya banyak penggemar. Dan pastinya para penggemar itu bisa dengan mudah mendukung idolanya. Inilah yang menyebabkan mereka semakin terdorong untuk maju. Bandingkan saja dengan saiful jamil yang beberapa saat lalu juga mencoba merambah daerah politik! Ia artis baru, pendukungnya masih sedikit, akibatnya dia gagal maju sebagai pimpinan sebuah daerah di Jawa Barat.
Caleg/politikus artis hanya belajar, bukan untuk menerapkan pengetahuan
Dari sekian banyak artis yang mencalonkan diri untuk merambah dunia politik ternyata hanya ingin coba-coba! Hal ini terungkap dalam wawancara sejumlah artis di beberapa infotement. Di sana diungkapkan bahwa mereka ingin belajar dan mengetahui politik di Indonesia lewat terjun langsung di dunia politik. Lihat mereka hanya menganggap politik di Indonesia sebagai kelas percobaan. Lebih parah lagi bila politik di Indonesia hanya mereka anggap sebagai tempat yang nyaman untuk icip-icip. Nyaman karena enak, dapet uang banyak. Bayangkan saja, belajar tapi dapet duit. Ga Cuma dikit...tapi buuuaannyak banget.... Icip-icip karena mereka hanya ndulit-ndulit ( jawa: coba-coba), kalau enak di terusin, kalau tidak dilepeh (jawa: dimuntahkan). Dari sini nampak bahwa bukan hanya politikus yang berjiwa busuk tapi juga calon Politikus!


Caleg harusnya jual prestasi
Sepantasnya politik di Indonesia bukan sekedar mainan! Baik bila lahan politik di Indonesia menjadi lahan untuk menerapkan ilmu. Sebenarnya selain modal materi dan pendukung, para politikus ataupun calon politikus memiliki modal berpolitik. Dari sana mereka bisa semakin mengembangkan atau malah memperbaiki politik di Indonesia yang terlanjur carut marut ini. Bukan malah membuat semakin hancur lebur, kacau-balau, remuk-redam, hina-dina, miskin-papa, tiada guna. Ya, para caleg harusnya menjual prestasi, bukan jual nama ataupun tampang. Caba lihat baliho-baliho atau pamflet Caleg yang kini tersebar di setiap sudut kota. Disana hanya tertera nama diri, nama partai, selogan-selogan, dan juga kata-kata penuh bualan. Tonggo Dewe... Alim, bersaharja, membela orang kecil... Dukung Arek Malang... titipkan harapanmu di pundakku... Gombal! Itu hanya kata-kata pemikat! Padahal yang dibutuhkan adalah pengalaman dan prestasi. Kalau mereka menyertakan prestasi-prestasi mereka saya yakin banyakorang lebih percaya dan yakin! Masyarakat tidak perlu menebak nanti bagaimana... namun masyarakat justru akan berharap akan hidup yang lebih baik di kemudian hari. Sekali lagi prestasi yang pernah dicapai oleh para (calon) politikus merupakan modal dan bukti nyata yang amat sangat berguan baik bagi politikus itu maupun bagi masyarakat yang akan memilihnya. Bukan obral janji, bukan obral diri tapi obral prestasi.

Caleg (mantan) gubernur/pemimpin daerah
Sempat terlintas di benak saya bagaimana kalau caleg itu (mantan) gubernur/pemimpin daerah? Ya, saya rasa ini pemikiran yang baik. Mengapa bisa dikatakan baik? Ada beberapa alasan yang mendukungnya:

1.Prestasi mereka dapat disaksikan dan terbukti jelas lewat kinerja mereka memimpin suatu daerah. Atau daerah itu berkembang atau daerah itu merosot dapat dipantau oleh masyarakat, minimal masyarakat di mana (mantan) gubernur/pemimpin daerah itu berkarya.

2.Soal pendukung? Jikalau kinerja dalam pemerintahan daerah berjalan baik, yakinlah bahwa masyarkat akan mendukungnya. Sekali lagi tergantung prestasi! Selain itu diandaikan masyarakat juga lebih mengenal wakilnya. Setidak-tidaknya lebih familiar dari pada para caleg yang sama-sekali tidak dikenal dan baru-baru ini saja muncul

3. Lebih dekat dengan masyarakat. Pengalaman sebagai gubernur sedikit banyak pasti akan membawa gubernur (pemimpin daerah) dekat dengan masyarakat. Dengan demikian aspirasi masyarakat lebih mudah tersalurkan. Selain itu (mantan) gubernur/pemimpin daerah dirasa lebih mengerti permasalahan masyarakat.

4.Tidak mengutamakan kepentingan partai. Dengan adanya anggota legislatif dari (mantan) gubernur/pemimpin daerah maka kecenderugan untuk menge-gol-kan kepentigan partai bisa ditekan. Kepentigan partai akan berganti dengan kepentingan daerah. Memang diharpakan yang terjadi adalah adanya kepentingan bersama dalam taraf nasional. Namun, bila dibandingkan dengan kepentingan partai, menge-gol-kan kepentigan daerah lebih menguntungkan orang banyak. Selian itu hasilnya pasti nampak pada perkembangan daerah-daerah

5.Punya tanggungan masyarakat. Dalam berkerja sebagai anggota legislatif para (mantan) gubernur/pemimpin daerah lebih memiliki tanggung jawab yang besar akan masyarakat yang mendukungnya. Hal ini dikarenakan sudah jelas siapa yang mengantarnya untuk duduk di kursi legislatif. Berbeda dengan caleg yang ada sekarang ini, karena mereka tidak tahu siapa-siapa saja yang mendukungnya. (Mantan) Gubernur/pemimpin daerah pasti mengerti bahwa sebagian besar masyarakat di daerah mendukungnya.

6. Aspirasi daerah-daerah luar jawa bisa lebih didengarkan. Dengan adanya caleg dari daerah-daerah berarti jembatan aspirasi masyarakat semakin jelas dan dekat. Dengan demikian aspirasi masyarakat desa semakin mudah didengarkan oleh pemerintah pusat.

7. Jumlah caleg bisa ditekan. Dalam PEMILU kali ini ada ribuan caleg yang sama sekali asing bagi kita. Namun, dengan adanya caleg dari (mantan) gubernur/pemimpin daerah jumlah caleg bisa ditekan. Bahkan bila perlu tidak perlu diadakan Pemilu untuk legislatif! Mungkin bisa dipakai jalan satu periode caleg ialah setelah (mantan) gubernur/pemimpin daerah menjabat sebagai (mantan) gubernur/pemimpin daerah.

8.Kebijakan No.7 sekiranya membawa tiga dampak positif. Pertama anggaran pemilu bisa berkurang. Kedua, adanya regenerasi baik di daerah maupun di legislatif setiap 1 periode. Ketiga, diharapkan muncul kesadaran dari masyarakat agar tidak memilih secara asal-asalan.


Jumlah partai (demokrasi, utamakan dialog, mudahnya pengaturan)
Dalam 2 pemilu terakhir ini politik di Indonesia kembali di warnai oleh munculnya beberapa partai baru. Paling tidak pada 2 pemilu terekhir selalu muncul partai-partai baru. Munculnya partai-partai baru tersebut di tumpangi oleh faham demokrasi dan kebebasan berpolitik. Namun, benarkah demikian? Fenomena munculnya banyak partai bukanlah hal yang baru di ranah politik Indonesia. Pada awal-awal pemilu Indonesia juga memiliki puluhan partai. Hingga pada suatu ketika di lancarkan gerakan utnuk menyatukan partai-partai. Partai-partai islam yang ada pada saat itu misalnya degabungkan menjadi partai persatuan pembanguan; partai yang bersifat nasionalis bergabung menjadi satu menjadi PDI (Partai Demokrasi Indonesia). Rasa-rasanya kita tidak belajar dari pengalaman masa lalu. Sebanrnya baik jikalau kita mau mencari alasan dibalik keputusan itu. Namun, yang terjadi sekarang adalah kemunduruan. Kita kembali lagi kejaman politik puluhan tahun silam. Memang nampaknya nilai demokrasi dijunjung tinggi dari gerakan ini. Tapi lihat apa yang nampak di baliknya:

1. Banyknya partai berarti tidak adanya kemampuan dan kemauan untuk berdialaog. Menyatukan visi-misi. Memang adanya banyak partai bertujuan untuk menyalurkan aspirasi serta visi-misi yang bermacam-macam. Namun, apakah visi-misi itu tidak bisa disatukan (bukan disamakan!). toh juga nantinya mengarah pada tujuan untuk mengembangkan bangsa dan negara.

2.Banyaknya partai mau tidka mau akan menimbulakan banyak pendapat! Memang adanya banyak pendapat itu tidak salah dan memang tidak bisa dipungkiri. Namun, dengan adanya banyak partai maka akan timbul juga banyak konflik dan persaingan. Kalau itu yang terjadi samapai kapan kita bisa maju dan berkembangh kalau sehari-hari dilalui dengan persaingan dan konflik. Mungkin memang bisa maju, namun yang terjadi ialah, “maju selangkah mundur dua langkah!”


uupss..ada dua pemikiran lagi yang belum terselesaikan..apa daya isi perut sudah terkuras habis..dan baunya..adduhh...hai...mantap.... sabar menunggu dua pemikiran berikutnya minggu depan...bakal membahas ttg:
1. Bersyukur ada banyak caleg, banyak partai, dan syukur atas pilkada
2. DPR mmg resprsentatif bangsa (konflik, tidur, malas).

Puji Tuhan... sungguh-sungguh Puji Tuhan... aku benar-benar ingin memuji Tuhan sepanjang hidupku... terutama atas 3 hari ini... Karena apa? Karena aku menemukan cinta dan hidupku kembali. Laptopku kembali ‘sembuh’ setelah beberapa minggu dirawat karena Eror... akupun bisa pulang ke rumah dari Sabtu-Senin... banyak orang bertanya kenapa aku bisa pulang... mungkin mereka mengira aku Cina... Ya, aku HITACI (Hitam Tapi Cina)... hahkakakak.... lebih dari semua itu aku benar-benar bisa merasakan cinta Tuhan yang Nyata dalam Hidupku... dari Keluargaku, yang membuatku nyaman berada di rumah

Papa yang benar-benar berubah... bukan karena Cuma ga ada kumisnya... tapi juga sikapnya yang membuat aku nyaman dan hangat berada dalam keluarga;

Mama yang mengerti semua kebutuhan Keluarga, juga kemauannya untuk belajar banyak ttg browsing internet plus Chating YM;

Koenyil yang mulai mau terbuka serta ga mbuencekno – bentuk superlativus/paling dari kata menjengkelkan – kaya waktu dulu kita masih kecil, terima kasih atas pinjeman broomnya yang membuat aku bisa internetan sepanjang hari;

My Best Friend Dhito thanks a lot atas kemauannya untuk menjemput aku di terminal kendati akhirnya ga jadi, tapi kamu tetap menyempatkan diri untuk maen ke rumahku dan menemani liburanku, aku makin cinta persahabatan kita ini!;

Bwat DIA, Sorry banget... pertemuan kemarin merupakan pertemuan kita terakhir, bukannya aku ingin mencampakkanmu atau melupakanmu, aku hanya ingin kamu terbang bebas tanpa harus ada aku...;

bwat Wisata Kuliner yang membuatku hamil lagi... sumpah pengalaman indah... makan enak... ditemani... sayang aku harus mBayar... hahakakak... aku ingin mengulangnya kembali... tapi itu ga akan mungkin... Oh tidak! Itu mungkin jika aku terus berkhayal;

Elsa maaf karena Frater sempat mengganggu keceriaan dan kemesaraan kalian... sumpah ga ada maksud apa-apa... ngapain juga kamu SMS aku dalam situasi seperti itu?;

Nah ini... Bwat Si Genduk Cempluk Tya... Ma kasih nduk masih mau setia nemenin liburanku... aku pengen crita banyak ttg aku dan aku ingin mendengar banyak ttg kamu... tapi aku ga mau ganggu aktivitas yang uda kamu rancang bareng teman-temanmu... sebener’e aku pengen menitipkan kunci dari sebuah pintu rahasia hidupku... kunci yang mungkin bisa menghentikan langkah panggilan bahkan hidupku... tapi aku rasa saatnya belum tepat... satu pertanyaan yang sampai malam dimana blog ini ditulis ialah apa maksud kata-kata JAGA HATI?

Tuhan aku yakin apa yang terjadi selama 3 hari ini semuanya merupakan campur tanganmu 100%. Semua pribadi yang aku sebut diatas serta segala pristiwa yang telah aku lalaui adalah pembuktian cinta yang nyata dari-Mu. Aku tahu Satu tugasku dari Mu! Membalas Cinta Kepada Sesamaku! Ku ingin Membalasnya Tuhan...

Balas Cinta Mu

Pagi...

Kau beri Embun

Aku tak mampu balasnya

Kau beri mentari

Aku tak mampu kembalikannya

Kau beri kehangatan

Aku tak mampu bawa kembali padamu

Kau beri pagi

Aku tak mampu samainya

Hujan

Kau turunkan Air

Aku tak mampu naikkannya

Kau buat kesegaran

Aku tak mampu buatmu segar

Kau rangkul bau tanah

Aku tak mampu rangkulnya

Kau beri hujan

Aku tak dapat Samainya

Malam...

Kau letakan bulan

Aku tak sanggup jamahnya

Kau selipkan bintang

Aku tak mampu sentuhnya

Kau cipta ketenangan

Aku tak mampu ciptakkannya

Kau beri malam

Aku tak dapat samainya

Hingga aku sadar...

Itu semua cinta...

Cinta...

Kau memberi cinta

Aku tak dapat menyamainya

Cinta...

Aku dapat...

Dapat merasakannya

Menirunya...

Aku tahu cinta

Artinya, rasanya, indahnya, lembutnya

Ku ciptakan cinta

Ku bawa...

Ku bagikan...

Sebagai bentuk Balas Cinta-Mu...






Oalah Gusti....muatur nuwun sanget bwat liburan yang Asoy geboy! bwat orang2 yang aku temui..bwat pristiwa2 yang aku lalui...bwat cinta yang aku terima dan aku bagikan...BCBS! balas cinta bagi sesama!

Semua yang Gila dalam Liburan ini...

Proses editing Video Penjubahan.... gila jadinya keren..tapi burningnya juelek bgt!

ikut reuninya papa...salam bwat Oom Seno..yang huuebat..itu....

Beli MP3 FM modulator...kendati murah...tapi ga murahan...gw suka warnanya yang matching ma dasboard mobil...

Asistensi malam natal dan natal Pagi....hahkakak..akhirnya gw bisa pake Jubah di gereja Roh Kudus...lebih dari itu gw bagi komuni bwat umat di RK...Oh ya bwat umat yang heran karena ada anak Muda nan Cakep, cakep, Cuakep (iklan three bgt!) bagi komuni...terutama bwat tante Jerman yang bengong waktu terima komuni...hahakakak..sumpah muka anda konyol!

Perjalanan ke Jgja bareng Mas Hadi...suabar bgt orang ini...kalem...

Mantennan Mas Damar....gila Mantennan ini gw asistensi lage...dampingi Romo di Altar...bagi komuni...hahakaka...bwat pak Pro Diakon...maap ya ga ada yang mau trima komuni sama anda...lha semua sodara saya pengen trima komuni dari saya...hahakaka..masa waktu manten Ortunya yang manten nangis bukan karena terharu anaknya nikah..egh dy nagis karena liat gw (cucunya) pake jubah membantu misa...

Bwat pengalaman di MGL...makasih bwat Dhito yang mau nemenin jalan ke MGL, cerita2 selama d Mobil hnya Qt b'2...Dhit gw sempat sebel ma kmu..gw jeulous...

Mertoyudan..Sumpah gw cinta mati ama Seminari Mertoyudan! klo loe orang gw nikahi loe! Bu Anik...Bu Dhe...mBa Riya...maap cuma bisa mampir bentar!

Bwat 2 sahabat Gila..TYA dan ELSA... Elsa...tambah Chubby aja kmu...wekwkwk..tambah lucu, ngegemesin...tapi kurang gila lagi...masih malu2...beda sama yang ini...TYA...kalo ini gila beneran! Tya kau harus tgg jwb! kamu telah menghamiliku...liat perutku tambah besar...wkwkwk...tya sebenernya jg mengandung...anakku...krn anak kami berdua kembar beda rahim...makasih nduk (gw manggil Nduk sbg tanda sayang...baru kamu yang aku panggil Nduk) cepet sembuh! jangan nakal! kmu tmbah charming Nduk...sumpah deket ama loe asyik bgt rasanya...Oh ya..jangan lupa ama ramalan 93% hahakakakka... Tya...jadi sosok istimewa dalam liburan kali ini....

bwat...koenyil tercinta...tambah luemuu'ae arek iki...maksih ya dhek...udah nemenin Mz angger kmana-mana...Met Ultah Juga...

bwat PAPA-MAMA..mz angger cuinta..bgt MAMA-PAPA...makasih bwat segalanya..udah ajak jalan2 termasuk wisata bahari di SBY yang banjirnya tambah gila...

Oh ya pengalaman gila dalam liburan ini yang ga bisa dilupain...2 hari jadi DRACULA...makasih bwat pengalaman nemenin Mz Wiwit yang skit...moga cepat sembuh...sumpah 2 hari cari darah bwat kamu bikan aku tambah keren...bwat Mba" PMI yang berlumuran darah..met kerja...

bwat semuanya aja..muakasih banyak...Aku suka liburan kali ini...jujur aku jadi males pulang ke Seminari karena kalian sungguh berarti dan membuatku nyaman...

About this blog

Nah... Hari ini akan menjadi hari terhebat bagi Anda dan saya. Koq bisa? ya karena hari ini Anda telah membuka Blog saya. Saya percaya, Anda akan mendapat rahmat setelah membuka blog saya. Paling tidak itulah kebiasan saya, mendoakan orang yang mengunjugi blog saya. Selain itu kesediaan Anda membuka blok ini membuat saya bangga karena suara dan kata-kata saya dibaca orang lain....

Bolo-boloku...