Kisah Om Angger

Om Angger datang untuk Anda. dapatkan renungan, sharing-sharing menarik, opini dan brita-brita dari lingkungan seputar saya

Mengenai Saya

Foto saya
Ga' rugi Kamu kenal ama aku, cowo kece dengan perut tambun yang doyan fotografi dan cinematografi(bisa-bisa kamu jadi model foto atau bintang filmku). Dulu aku sempet juga ikut seminarium Symphoni Orkestra pegang timpani, juga terdaftar sebagai dewan pendiri koran Seminari(Jendela) sebagai fotografer. Sampe sekarang masih terdaftar sebagai calon IMAM. maunya......




Paskah tahun ini sedikit berbeda dengan paskah-paskah sebelumnya. Tahun ini sebuah diskusi tentang terminus Passover dan Easter menyeruak ditengah sukacita kebangkitan. Seorang teman menanyakan bagaimana tanggapan saya. Saya selaku pribadi yang pernah belajar teologi dan saat ini bekerja sebagai pewarta berita akan mencoba memaparkan beberapa gagasan tanpa mewakili pihak Gereja atau pihak manapun.

Easter
Memang ada orang yang menduga bahwa Easter berasal dari nama dewi Isthar (dari Sumeria) atau dewi Eostre/ Astarte (dari Teutonik). Memang sekilas bunyinya mirip, seperti halnya juga, bahwa besar kemungkinan kata “EASTER” berakar dari kata “Eostur”, yang berarti “musim kebangkitan” (season of rising) yang mengacu kepada musim semi. Maka kata “Easter” digunakan di Inggris, “Eastur” di bahasa Jerman kuno, sebagai kata lain musim semi. Sedang di negara- negara lain, digunakan istilah yang berbeda: “Pascha” (bagi Latin dan Yunani), ” Pasqua” (Italia), “Pascua” (Spanyol), “Paschen” (Belanda).
Musim semi terjadi setelah musim gugur. Saat itu, tumbuh-tumbuhan kembali mekar. Mekar erat hubungannya dengan munculnya kembali kehidupan. Musim semi menjadi saat dimana tetumbuhan kembali berbunga setelah berhasil melewati musim dingin yang membuat mereka tidak berbunga.  

Passover
Lalu bagaimana dengan kata Passover? Jujur saja, baru pada tahun ini saya kenal istilah ini diartikan sebagai paskah. Ternyata sebagian besar orang menggunakan istilah Passover sebagai pengganti term Paskah. Namun, secara hurufiah passover (pass+over) bisa kita artikan melampaui, melewati dengan lebih (di atas).
Secara liar, bagi saya passover adalah tindakan yang dilakukan Yesus saat ia melampaui alam kematian hingga akhirnya bangkit. Selain itu, kita tahu sejarah paskah ialah persitiwa kemenangan bangsa Israel yang berhasil melampaui (melewati) Laut Merah saat dikejar tentara Firaun.
Saat ini passover juga berlaku bagi kita yang melampaui diri kita yang sebelumnya penuh dosa. Lewat masa prapaskah selama 40 hari itulah kita bisa melampaui diri kita sendiri menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Paskah (Passover) itu erat hubungannya dengan peristiwa melampaui.

“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga Iman-mu,”
(I Korintus 15:14)
Paskah
Paskah berasal dari kata bahasa Ibrani Pesakh, yang artinya harafiahnya adalah lewat atau Tuhan lewat. (Kej. 3:8; Kel. 12: 13b). Dalam Perjanjian Lama, (bisa dibaca kejadiannya pada Kel. 12: 12-13) peristiwa kematian semua anak sulung di tanah Mesir, baik manusia mau pun binatang, Di sanalah Allah berjalan melewati (=pesakh) rumah-rumah, dan  pada setiap pintu yang bertanda darah, Allah akan melewatinya, tetapi tidak demikian pada rumah-rumah yang pintunya tidak bertandakan darah, disitu akan terjadi tulah kemusnahan.
Adapun Perjanjian Baru (PB) paskah diartikan menjadi dua. Pertama arti harafiah yaitu Kristus bangkit (Mat. 28:5- 6). Kedua, arti rohaniah,  yaitu di dalam Yoh. 1: 29:  “Anak Domba Allah” (yang kelak akan dikorbankan untuk menghapus dosa dunia); dan di dalam Mat. 26: 2: Anak Manusia akan dikorbankan.” Dengan demikian,  arti rohaniah Paskah adalah kurban untuk menebus dosa. (Rm. 6:23)

Hanya Istilah
Paskah, Easter, Passover hanyalah sebuah istilah. Sama seperti Happy birthday (ing), sugeng ambal warsa (jv), dirgahayu (san), selamat ulang tahun (ind). Intinya tetap sama. Paskah, Easter, Passover bermakna tindakan melampaui, melewati dan adanya kebaharuan. Jangan sampai masalah istilah ini justru mengaburkan perayaan iman yang kita rayakan. Cinta Kasih, Penebusan, dan Kebangkitan menjadi jiwa dari perayaan Paskah kita.
                Percayalah bahwa Paskah ialah peristiwa Cinta Kasih, Penebusan dan Kebangkitan yang mendasari iman kita. Sebab Rasul Paulus sendiri pernah mengatakannya pada jemaat di Korintus “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga Iman-mu,” ujarnya dalam I Korintus 15:14.
Dengan demikian bukan berarti karena sebutan Easter mirip dengan Isthar atau Eostre, maka ucapan “Happy Easter” berkaitan dengan penyembahan berhala. Sebab bagi umat Kristen, perayaan Easter/ Pascha/ Paska itu bersumber dari penggenapan nubuat Perjanjian Lama di dalam kurban Salib Kristus yang memberikan buah Kebangkitan. (TMS)

0 tanggepan dari pembaca:

Posting Komentar

About this blog

Nah... Hari ini akan menjadi hari terhebat bagi Anda dan saya. Koq bisa? ya karena hari ini Anda telah membuka Blog saya. Saya percaya, Anda akan mendapat rahmat setelah membuka blog saya. Paling tidak itulah kebiasan saya, mendoakan orang yang mengunjugi blog saya. Selain itu kesediaan Anda membuka blok ini membuat saya bangga karena suara dan kata-kata saya dibaca orang lain....

Bolo-boloku...