DARI MITOS KE LOGOS
Perubahan dari Mitos ke Logos Merupakan Revolusi Utama
Filsafat. Bagaimana mendefinisikan filsafat? Peradaban Yunani Awali menyebut filsafat sebagai suatu pengembaraan akal budi manusia sesudah mitologi. “Sesudah” mengatakan tahapan proses, perkembangan. Benar demikian, karena filsafat bukan terjadi mendadak. Filsafat bukan wahyu yang datang dari “atas.” Filsafat merupakan suatu pergumulan. Pengembaraan. Awal filsafat sering dirujukkan pada peradaban para filosof alam Yunani pada waktu itu. Para tokoh pionir filsafat, di antaranya Thales, mengagas dunia menjadi ruang hidupnya secara baru. “Baru” artinya berbeda dengan mitos. Dalam terminologi “baru” dicakup pengertian ilmiah. (Armada, CM, Filsafat:Peradaban Rasionalitas, dalam dikt

Perubahan
Salah satu ucapan Herakelitos yang terkenal ialah “panta rhei kai uden menei” yang berarti “segalanya mengalir dan tidak ada yang tinggal mantap.” Iapun berpendapat bahwa “tidak ada sesuatupun yang tetap atau mantap.1” Hidup kita di dunia ini merupakan sebuah dinamika. Manusia adalah makhluk hidup yang berakal budi. Makhluk hidup memiliki nilai hakiki yaitu tumbuh, berkembang dan bergerak. Statis berarti mati. Bukankah tidak ada yang statis di dunia ini? Dalam belajar filsafat kita juga menemukan sebuah perubahan besar. Perubahan itu sangat berpengaruh bagi masyarakat saat itu. Bahkan, dampaknya bisa kita rasakan sampai sekarang. Perubahan itu ialah perubahan dari mitos ke logos. Perubahan tersebut melahirkan para pemikir beserta pemikiran-pemikirannya. Pemikiran-pemikiran itulah yang secara tidak langsung menjadi benih munculnya filsafat. Secara tidak langsung, hal itu berarti bahwa perubahan mitos ke logos merupakan sebuah revolusi besar. Namun, apakah perubahan dari mitos ke logos itu bisa disebut sebagai revolusi?
Mitos dan Logos
Sekarang mari kita mendalami kedua subjek perubahan itu, mitos dan logos. Mitos merupakan cara manusia untuk menjelaskan kehidupan melalui cerita, dogeng, legenda, dll. Cerita, dongeng dan legenda tersebut memunculkan tokoh pahlawan yang didewakan atau dewa-dewa itu sendiri.2 Manusia menjelaskan realita yang ada dengan menghadirkan sosok dewa-dewi yang mengatur kehidupan. Apa yang mereka terima lebih berupa ‘wahyu.’ Wahyu karena penjelasan tersebut diterima begitu saja secara turun temurun tanpa disertai dengan penelitian. Bahkan, apa yang dikatakan mitos tak jarang dicoba untuk ditiru. Hal ini nampak dari pernikahan orang Yunani yang meniru pernikahan Zeus dan Hera.3 Sebenarnya apa isi penjelasan tersebut? Penjelasan yang terdapat dalam mitos merupakan penjelasan akan hubungan manusia dengan alam.
Sedangkan logos merupakan cara manusia untuk menjelaskan kehidupan melalui sebuah penelitian. Manusia menjelaskan realita yang ada yang tersebut dengan meneliti gejala-gejala alam maupun peristiwa-peristiwa yang ada. Apa yang mereka terima bukan merupakan wahyu. Karena penjelasan tersebut tidak diterima begitu saja, namun merupakan buah dari pencarian. Tidak jauh berbeda dengan mitos, bahwa isi penjelasan tersebut merupakan penjelasan akan hubungan manusia dengan alam.
Berikut ini merupakan contoh yang menggambarkan perbedaan mitos dan logos. Dalam mitos, pelangi digambarkan sebagai dewa atau dewi. Sedangangkan dalam logos Anaxagoras berpendapat bahwa pelangi adalah pantulan dari matahari yang ditangkap oleh awan. Berbeda lagi dengan Xonophanes yang mengatakan bahwa pelangi merupakan awan itu sendiri. Dua pendapat yang terkahir jelas bukan sebagai mitos melainkan sebagai buah dari pemikiran. Apa yang mereka pikirkan ini merupakan pendapat yang dapat diteliti dan diperdebatkan.4 Sedangkan pelangi sebagai mitos, hanya bisa diterima secara mentah-mentah sebagai perwujudan dewa-dewi.
Mitos dan logos memiliki perbedaan yang mendasar. Hal itu nampak dengan ada atau tidak adanya penelitan dalam menjelaskan segala sesuatu yang merupakan hubungan manusia dengan alam semesta. Kendati demikian, mitos dan logos tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Logos tidak akan ada, bila tidak ada mitos. Dalam hal ini mitos muncul sebagai awal dari munculnya logos. Tanpa ada mitos, tidak akan ada yang dijelaskan oleh logos. Karena pada dasarnya, logos menjelaskan mitos dengan sebuah penelitian5. Perlu kita ketahui, bahwa para filusuf awal menyelidiki alam semesta dan kejadian-kejadian, yang tidak lain ialah mitos itu sendiri.
Revolusi
Ada banyak macam perubahan yang pernah terjadi, sedang terjadi dan akan terus terjadi. Salah satu bentuk perubahan tersebut ialah revolusi. Dalam artikel ini perubahan dari mitos ke logos dirasa sebagai sebuah revolusi. Mengapa dipilih kata revolusi? Banyak pihak mengartikan revolusi secara berbeda-beda. Pada artikel ini pengertian revolusi diunduh dari situs internet Wikipedia. Di sana ditemukan kata revolusi yang memiliki arti:
“Perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat....Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.”6
Selain pengertian revolusi, kita juga harus memahami syarat-syarat terjadinya revolusi. Ada dua syarat yang harus ada dalam sebuah revolusi7. Pertama,adanya lembaga-lembaga yang konvensional. Sedangakan syarat yang kedua, adanya gologan yang memiliki sebuah gerakan besar yang punya pengaruh.
Proses perubahan ini berawal dari mitos yang menjadi pedoman hidup masyarakat Yunani pada jaman dahulu. Namun, pada abad VI SM sebuah perubahan terjadi. Logos mulai muncul dan membawa sebuah hal baru. Bahkan ada anggapan dari “para tokoh pionir filsafat, di antaranya Thales, mengagas dunia menjadi ruang hidupnya secara baru.8” Hadirnya logos, yang tidak lain ialah ilmu pengetahuan, sedikit demi sedikit mengubah cara pandang orang terhadap alam semesta dan kejadian-kejadian. Kendati hanya mampu mengubah sedikit demi sedikit, logos telah mengubah sendi-sendi hidup masyarakat pada jaman itu. Masyarakat pada jaman itu mulai berani mempertanyakan asal-usul terciptanya dunia. Mereka tidak hanya menerima mentah-mentah apa yang dikatakan mitos. Inilah awal kelahiran filsafat. Dari sana muncul para filusuf awal, yang berani mengungkapkan hasil pemikirannya tetang awal mula dunia. Para filusuf memulai pemikirannya dengan meragukan cerita-cerita mitos dan mencari dari mana asal mula dunia ini.9 Dengan perubahan inilah maka revolusi pengetahuan terjadi. Pegetahuan akhirnya mampu membuat mitos menjadi “Nomor 2.” Serupa dengan Pramodya yang mengungkapkan bahwa “ilmu pengetahuan semakin melahirkan keajaiban. Dongengan leluhurpun sampai pada malu tersipu.10”
Perubahan yang terjadi dari mitos ke logos memang tidak secepat revolusi pada umumnya. Secara gamblang dikatakan oleh Dr. Harun Hadiwijono bahwa “...kemenangan akal atas mite-mite itu tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba.11” Pendapat ini juga didukung oleh kutipan awal yang tercantum dalam artikel ini “... filsafat sebagai suatu pengembaraan akal budi manusia sesudah mitologi. ‘Sesudah’ mengatakan tahapan proses, perkembangan.12” Revolusi memang dibedakan dengan evolusi, yang jika dipandang menurut kisaran waktu lebih lama dan berjalan secara berangsur-angsur13. Revolusi merupakan perubahan yang radikal dan cenderung cepat.14 Kembali pada kutipan dari wikipedia bahwa kecepatan dalam perubahan merupakan sesuatu yang relativ. Hal ini menjadi nyata pada perubahan dalam industri yang kerap dikenal dengan revolusi Industri. Perubahan dalam sektor industri yang terjadi di Inggris pada akhir abad 18 sampai awal abad 19 termasuk perubahan yang tidak seketika. Namun, perubahan tersebut tetap dikenal dengan istilah revolusi Industri karena dampaknya yang mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.15
Jika dilihat dari pemenuhan kedua syarat revolusi, perubahan dari mitos ke logos mampu disebut sebagai revolusi. Syarat pertama terpenuhi dengan adanya kelompok masyarakat yang memegang mitos sebagai pedoman hidup dan cara untuk mengerti hubungan manusia dengan alam. Sedangkan syarat yang kedua terpenuhi dengan adanya para pemikir yang mencoba menjawab secara rasional tentang mitos yang tidak dapat dibuktikan oleh akal. Sebenarnya poin penting dari Revolusi ialah perubahan yang mempunyai dampak besar bagi kehidupan. Jika kita melihat Revolusi Industri dan/atau Revolusi Perancis, keduannya memang memiliki dampak yang sangat besar bagi perindustrian dan demokrasi di dunia. Begitu pula dengan perubahan dari mitos ke logos. Revolusi pengetahuan membawa dampak besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, karena melahirkan filsafat. Kita ketahui bersama, bahwa filsafat merupakan akar dari segala ilmu pengetahuan yang ada.
Kesimpulan:
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan mitos ke logos merupakan revolusi, mengingat pemenuhan pengertian dan syarat-syarat. Dengan demikian Revolusi pengetahuan ini secara tidak langsung merupakan revolusi pertama dan utama. Hal tersebut dikarenakan buah dari revolusi ini merupakan dasar dari segala perubahan pemikiran. Poin yang perlu digaris bawahi ialah perubahan pola pikir yang tidak hanya menerima mitos sebagai wahyu yang diwartakan turun temurun, melainkan pola pikir untuk mencari dan terus mencari kebenaran. Revolusi-revolusi yang terjadi setelah Revolusi pengetahuan merupakan usaha untuk mencari kebenaran. Selain itu munculnya ilmu pengetahuan, yang memiliki banyak pengaruh dalam merubah dunia, juga merupakan buah dari Revolusi pengetahuan. Dengan adanya ilmu pengetahuan, maka berkembanglah pola pikir manusia yang nantinya pola pikir tersebut melahirkan revolusi yang lain.
0 tanggepan dari pembaca:
Posting Komentar